Selasa, 23 Juli 2013

Persiapan yang harus dilakukan untuk wawancara

Wawancara merupakan percakapan antara dua orang atau lebih dan berlangsung antara narasumber dan pewawancara. Tujuan dari wawancara adalah untuk mendapatkan informasi di mana sang pewawancara melontarkan pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab oleh orang yang diwawancarai. Dalam sebuah wawancara kerja, sangat penting bagi Anda untuk memperkenalkan diri kepada semua orang di ruangan secara benar. Berikut adalah beberapa tips untuk membantu Anda membuat kesan pertama yang kuat.
 
Siapkan Pendahuluan
1.     Pilih pakaian yang cocok dengan lingkungan kerja (formal, semiformal, atau kasual) dan rapikan diri dengan benar. Gaya rambut tidak berantakan dan usahakan tidak menutupi sebagian wajah Anda. Kuku harus bersih dan pendek.
2.     Datanglah setidaknya 15 menit lebih awal dari waktu wawancara yang ditentukan. Cara ini bisa membantu Anda menenangkan kegelisahan dan memeriksa ulang setiap penampilan Anda di cermin kamar mandi.
3.     Pastikan Anda memiliki nafas segar. Gunakan trik kuno dengan memakan permen karet sesampainya di lokasi wawancara.
Masuk pada Pendahuluan
1.     Berdiri dan melangkah maju dengan benar saat memperkenalkan diri kepada orang-orang  potensial. Seperti, pemimpin perusahaan, manajer, atau kepala PSDM. Tegaslah saat berjabat tangan. Meskipun Anda kidal, tetap gunakan tangan kanan.
2.     Lihatlah pewawancara Anda pada matanya saat  memperkenalkan diri. Jika itu adalah pertemuan pertama, gunakan nama pewawancara. Misalnya, "Halo, Pak Surya. Senang bertemu dengan Anda. Saya Jane."
3.     Merespon dalam bentuk komentar pewawancara Anda. Jika ia berkata, "Senang bertemu dengan Anda," maka Anda harus mengatakan, "Terima kasih. Senang bertemu Anda juga, Pak/Bu." Bersikaplah sopan dan longgarkan saraf Anda alias jangan tegang selama wawancara.
Amati Pewawancara Anda
1.     Jangan duduk sampai pewawancara Anda melakukannya atau meminta Anda untuk mengambil kursi.
2.     Perhatikan bahasa tubuh pewawancara. Jika ia tampak terganggu atau gelisah, ringankan suasana dengan menceritakan sebuah cerita menarik namun relevan tentang kualifikasi Anda.
3.     Jangan menginterupsi pewawancara. Tunggu sampai dia menyelesaikan kalimat atau pertanyaan sebelum merespon atau mengajukan pertanyaan kepada Anda. Jika Anda tidak memahami pertanyaan atau pernyataannya, minta ia menjelaskan atau mengulanginya.
Jangan pernah membocorkan informasi pribadi dalam wawancara kerja. Anda tidak harus menjawab pertanyaan tentang orientasi seksual, usia, ras, agama, atau status perkawinan.
Wawancara kerja merupakan salah satu tahap dalam proses perekrutan/penerimaan karyawan yang sangat menentukan. Walaupun terkesan sederhana dan mudah, tidak jarang terdapat pelamar yang gagal dalam proses wawancara kerja ini. Pertanyaan yang biasa diajukan pada saat wawancara kerja memang sangat beragam, bahkan beberapa di antaranya merupakan pertanyaan "jebakan" yang bertujuan untuk mengorek lebih jauh tentang siapa diri pelamar sebenarnya. Oleh karena itu, penting bagi para pencari kerja untuk mengetahui contoh-contoh pertanyaan wawancara kerja untuk meminimalisasi kesalahan menjawab pada saat wawancara kerja.
Berikut ini adalah beberapa contoh pertanyaan wawancara kerja.
1.     Ungkapkan siapa diri Anda dalam 3 kata.
Jangan pernah berbohong untuk menjawab pertanyaan ini. Karena jawaban dari Anda akan digunakan sebagai dasar untuk men-counter jawaban Anda pada pertanyaan yang lain.
2.     Mengapa melamar di perusahaan ini? Atau apa yang Anda ketahui tentang perusahaan ini?
Ada baiknya Anda mempelajari serta mengetahui sedikit info mengenai perusahaan yang Anda lamar. Namun, jangan sekali-kali sok tahu kalau memang Anda tidak tahu apa pun tentang perusahaan yang Anda lamar.
3.     Mengapa keluar dari tempat kerja sebelumnya?
Walaupun di tempat kerja sebelumnya kita bermasalah dengan bos yang galak atau teman kerja yang suka "menyikut", jangan sekali-kali kita mengungkapkan hal tersebut pada saat wawancara kerja.
4.     Berapa gaji yang Anda inginkan?
Beberapa perusahaan memberikan pertanyaan ini sebagai pertanyaan retorika (pertanyaan yang tidak perlu dijawab karena mereka sudah punya standar gaji), namun jangan pernah kita menjawab dengan: terserah perusahaan mau menggaji saya berapa. Karena selain terlihat sangat desperate juga membuat kita menjadi tidak memiliki bargaining power di depan pewawancara. Oleh karena itu, sebaiknya kita memiliki hitungan sendiri tentang berapa gaji yang kita inginkan berdasarkan jumlah kebutuhan bulanan termasuk jumlah tabungan dan juga berapa kemampuan kita akan dihargai.
5.     Apa yang akan Anda lakukan bila anda diterima kerja di sini?
Jawaban atas pertanyaan ini akan sangat tergantung dengan posisi yang kita lamar.
6.     Apa yang Anda lakukan di waktu luang?
Rahasia dari jawaban pertanyaan ini adalah: jangan pernah mengatakan melakukan aktivitas internet di depan komputer/laptop/handphone.
7.     Apakah Anda bersedia bekerja lembur?
Ini merupakan pertanyaan yang menjebak sebenarnya. Karena pasti tidak ada karyawan yang senang bekerja lembur. Begitu juga dengan perusahaan, tidak ada perusahaan juga yang dengan rela membiarkan karyawannya bekerja lembur terus-menerus karena lembur merupakan salah satu indikasi adanya ketidaefisienan kerja para karyawan. Oleh karena itu, kita harus bisa menjawab secara diplomatis seperti ini: kalau memang pekerjaan belum selesai saat jam pulang padahal saya sudah berusaha maksimal, maka saya tidak keberatan untuk bekerja lembur. Namun saya lebih senang bila pekerjaan saya bisa selesai tepat waktu.
 
Hal yang harus dihindari saat wawancara:
1.     Menanyakan gaji atau tunjangan
2.     Hindari prkataan dengan kaata mengapa
3.     Hindari lawan perusahaan
4.     Seberapa sering penilaian dilakukan
5.     Menanyakan fleksibilitas jam kerja
6.     Jangan tanyakan kemungkinan bekerja dari rumah
7.     Jangan tanyakan apakah anda mau melihat referensi saya,
8.     Jangan tanyakan apakah anda akan memantau jejaring sosial di internet
9.     Jangan tanhakan tentang ruang kerja
10.  Jangan tanyakan tentang promosi
Artikel selanjutnya: Administrasi Perkantoran

Tidak ada komentar:

Posting Komentar