Senin, 15 Juli 2013

Marifatul Rosul


1.       Pengertian Marifatul Rosul

Manusia sangat membutuhkan adanya seorang Rosul, karena secara fitrah, manusia selalu ingin tahu keberadaan sang pencipta, selalu menginginkan untuk dapat mengabdi secara benar kepada sang pencipta (Alloh SWT), dan selalu menginginkan kehidupan yang teratur.
Untuk bisa mengetahui secara benar tentang keberadaan Alloh, bagaimana cara melakukan pengabdian kepada-Nya, dan bagaimana bisa memahami aturan main hidup yang dibuat oleh Alloh SWT sebagai pencipta yang akan menjadikan kehidupan manusia menjadi teratur, semuanya itu hanya bisa diperoleh melalui penjelasan atau petunjuk dari seorang Rosul. Maka keberadaan seorang Rosul menjadi sangat dibutuhkan oleh manusia.

Alloh SWT berfirman:


Artinya:
“Katakanlah: Kepunyaan siapakah bumi ini, dan semua yang ada padanya, jika kamu mengetahui? Mereka akan menjawab: Kepunyaan Alloh.Katakanlah: Maka apakah kamu tidak ingat? Katakanlah: Siapakah Yang Empunya langit yang tujuh dan Yang Empunya 'Arsy yang besar? Mereka akan menjawab: Kepunyaan Alloh. Katakanlah: Maka apakah kamu tidak bertakwa? Katakanlah: Siapakah yang di tangan-Nya berada kekuasaan atas segala sesuatu sedang Dia melindungi, tetapi tidak ada yang dapat dilindungi dari (azab)-Nya, jika kamu mengetahui? Mereka akan menjawab: Kepunyaan Alloh. Katakanlah: (Kalau demikian), maka dari jalan manakah kamu ditipu?" (QS. Al-Mukminun: 84—89).

Ma’rifatul Rosul ini membincangkan bagaimana mengenal Rosul, apa saja yang perlu dikenal dari Rosul dan bagaimana pula kita mengamalkan Islam melalui petunjuk Rosul. Yang penting dari paket ini adalah kita mengetahui, memahami, dan dapat mengamalkan Sunnah Nabi dan menjalankan Ibadah dengan baik.
Mengenal Rosul tidak saja dalam bentuk fisikal atau penampilannya tetapi segala aspek syari berupa sunnah yang didedahkan Nabi kepada kita sama ada tingkah laku, perkataan ataupun sikap. Pengenalan kepada Rosul dapat dilihat melalui syirah nabi yang menggambarkan kehidupan Nabi serta latar belakangnya seperti nasab. Kemudian melalui sunnah dan dakwah Nabi pun dapat memberikan penjelasan siapa Nabi sebenarnya.
Dengan mengenal Rosul diharapkan kita dapat mencintai Rosul dan mengikutinya, perkara ini sebagai cara bagaimana kita taat dan mencintai Alloh SWT. Oleh karena itu mengenal Rosul tidak saja dari segi jasad, nasab, dan latar belakangnya, tetapi bagaimana beliau beribadah dan beramal soleh. Setengah masyarakat mengetahui dan mengamalkan sunnah Nabi dari segi ibadah saja bahkan dari segi penampilan saja. Sangat jarang muslim yang mengambil contoh kehidupan Nabi secara keseluruhannya sebagai contoh, misalnya peranan Nabi dari segi politik, pemimpin, penjaga, dan juga Nabi sebagai suami, ayah, dan ahli di masyarakat. Semua Peranan Nabi ini perlu dicontoh dan diikuti sehingga kita dapat mengamalkan Islam secara sempurna dan menyeluruh. Walaupun demikian, umat Islam masih menjadikan Nabi sebagai Rosul adalah dari segi lafaz atau kebiasaan umat Islam bersalawat ke atas Nabi. Bagaimana pun umat lslam yang sholat akan selalu bersalawat ke atas Nabi dan selalu menyebutnya.
Pengenalan kepada Rosul juga pengenalan kepada Alloh dan Islam. Memahami Rosul secara komprehensif adalah cara yang tepat dalam mengenal Islam yang juga komprehensif Rosul dikenal sebagai pribadi teladan dan unggul dan lelaki terpilih di antara manusia yang sangat layak dijadikan model bagi setiap muslim. Berarti Nabi adalah ikutan bagi setiap tingkah laku, perkataan, dan sikap yang disunnahkannya.
Setiap manusia diciptakan oleh Alloh SWT dengan fitrah, di mana manusia bersih, suci, dan mempunyai kecenderungan yang baik dan ke arah positif yaitu ke arah lslam. Fitrah manusia di antaranya adalah mengakui kewujudan Alloh sebagai pencipta, keinginan untuk beribadah, dan menghendaki kehidupan yang teratur. Fitrah demikian perlu diaplikasikan ke dalam kehidupan sehari-hari melalui petunjuk Al Quran (Firman-firman dan panduan dari Alloh SWT) dan panduan Sunnah (Sabda Nabi dan perbuatannya). Semua panduaan ini memerlukan petunjuk dan Rosul khususnya dalam mengenal pencipta dan sebagai panduan kehidupan manusia. Dengan cara mengikuti panduan Rosul kita akan mendapati ibadah yang sohih.

2.       Pentingnya Iman Kepada Rosul

Iman kepada para Rosul adalah salah satu rukun iman. Seseorang tidak dianggap muslim dan mukmin kecuali ia beriman bahwa Alloh mengutus para Rosul yang menginterprestasikan hakikat yang sebenarnya dari agama islam yaitu Tauhidullah. Juga tidak dianggap beriman atau muslim kecuali kepada seluruh Rosul dan tidak membedakan antara satu dengan yang lainnya.

3.       Tugas Para Rosul

Tugas-tugas Rosul Alloh SWT:
Rosul diutus oleh Alloh SWT dengan mengemban tugas-tugas yang sangat mulia. Adapun tugas-tugas Rosul adalah sebagai berikut.

1)   Rosul membimbing umatnya menuju jalan yang benar agar mendapat kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.
2)   Semua Rosul menyampaikan ajaran tauhid, yakni mengesakan Alloh SWT. Adapun peraturan agama (syariat) yang dibawa mereka berbeda-beda sesuai dengan situasi dan kondisi umatnya saat itu.
3)   Kehadiran Rosul untuk membawa kebenaran, kabar gembira, dan memberi peringatan kepada umatnya agar mereka menjadi umat yang beriman kepada Alloh SWT. Dengan demikian, mereka akan hidup bahagia baik di dunia maupun di akhirat kelak.

Firman Alloh SWT:


Artinya:
Dan tidaklah Kami mengutus Para Rasul itu melainkan untuk memberikan kabar gembira dan memberi peringatan. Barangsiapa yang beriman dan Mengadakan perbaikan[474], Maka tak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati. (Q.S. Al-An'am: 48)
4.       Sifat Rosul
Berikut adalah sifat Rosul:
1)        Jujur
Hadits Rosululloh: “Sesungguhnya kejujuran itu akan mengantarkan kepada kebajikan dan sesungguhnya kebijakan itu akan mengantarkan ke surga. Dan seseorang senatiasa berkata benar dan jujur hingga tercatat di sisi Alloh sebagai orang yang benar dan jujur. Dan sesungguhnya dusta membawa kepada kejahatan, yang akhirnya akan mengantarkan ke dalam neraka. Dan seseorang senantiasa berdusta hingga dicatat di sisi Alloh sebagai pendusta.” (H.R. BukhoriMuslim);
2)        Siddiq, artinya benar, mustahil bersifat kizib, arinya bohong atau dusta;
3)        Amanah, artinya dapat dipercaya;
4)        Tabligh, artinya menyampaikan;
5)        Fathanah, artinya cerdas;
6)        Dermawan, “Tidaklah seorang hamba berada pada suatu pagi kecuali dua malaikat turun menemaninya.  Satu malaikat berkata: Ya Alloh berilah kanuniaMu, sebagai ganti apa yang ia infakkan. Malaikat lainnya berkata: Ya Alloh, berilah ia kebinasaan karena telah mempertahankan hartanya yang tidak dinafkahkannya.“ (H.R. Muttafaq’alaih);
7)        Malu.

5.       Jumlah Nabi dan Rosul

Berdasarkan hadits yang shohih,  jumlah Nabi adalah 124 ribu, sedangkan jumlah Rosul adalah 315 orang. Syaikh al-Albany menjelaskan bahwa hadits yang menunjukkan jumlah Rosul tersebut shahih li dzaatihi (tanpa penguat dari jalur lain), sedangkan hadits yang menunjukkan jumlah Nabi adalah shohih li ghoirihi (masing-masing jalur memiliki kelemahan, namun jika dipadukan menjadi shahih).

Hadits tentang jumlah Rosul:
Adam adalah Nabi yang diajak bicara. Antara ia dengan Nuh terdapat 10 abad. Jumlah Rasul adalah 315 orang (H.R Abu Ja’far ar-Rozzaaz dan selainnya, dishahihkan Syaikh al-Albany dalam Silsilah al-Ahaadiits as-Shohiihah).
Yang wajib diimani oleh umat Muslim ada 25 orang Nabi, yang mereka di antaranya:
1. Adam                                                              14.       Musa
2. Idris                                                                 15.       Harun
3.  Nuh                                                                16.       Zulkifli
4. Hud                                                                 17.       Daud
5. Shalih                                                              18.       Sulaiman
6. Ibrahim                                                            19.       Ilyas
7. Luth                                                                 20.       Ilyasa
8. Ismail                                                               21.       Yusuf
9. Ishaq                                                               22.       Zakaria
10.            Ya'kub                                                23.       Yahya
11.            Yusuf                                                  24.       Isa
12.            Ayyub                                                 25.       Muhammad SAW
13.            Syu'aib

Di dalam Al Quran, juga disebutkan beberapa identitas lainnya, namun tidak ada dasar/petunjuk sehingga mereka dapat dikatakan sebagai nabi. Begitu pula sekali pun Al Quran menyebutkan istilah "nabi-nabi" atau "para nabi", namun tidak disebutkan jelas identitas orang yang dimaksud.

Di antara sejumlah Nabi dan Rosul ada lima orang yang dikenal memilliki kesabaran dan ketabahan yang luar biasa dalam menghadapi penderitaan dan gangguan untuk menjalankan tugasnya. Kelimanya disebut sebagai Rosul ulul azmi.

Nama Nama Rosul Alloh mendapat julukan Ulul Azmi:
1. Nuh a.s.,
2. Ibrahim a.s.,
3. Musa a.s.,
4. Isa a.s.,
5. Muhammad saw.

6.       Keteladanan Sifat Rosululloh
Banyak sekali keteladan yang ada pada diri Rosululloh yang dapat kita teladani dalam kehidupan sehari hari. Di antaranya iman dan takwanya yang kuat dalam kondisi apa pun para Rosul tetap teguh dan tabah dalam menjalankan ajaran-ajaran Alloh, akhlaknya yang mulia, terpuji selalu menjaga diri dari perbuatan maksiat dan dosa. Sebagai serorang muslim sudah sepantasnya kita meneladani sifat-sifat Rosululloh karena semua yang diajarkan Rosululloh mengandung kemaslahatan bagi kita semua baik di dunia maupun di akhirat.

7.        Kewajiban kita kepada Rosululloh
1)        Membenarkan apa yang disampaikannya Apa yang beliau katakan bukanlah hawa nafsunya, melainkan wahyu Alloh. Maka seorang muslim wajib membenarkan apa yang beliau sampaikan itu.
2)        Mentaati perintahnya, apa yang diperintahkan Alloh dan Rosul-Nya dilaksanakan semaksimal kemampuan kita.
3)        Menjauhi apa yang dilarangnya.
4)        Tidak beribadah kecuali dengan apa yang disyariatkannya .
5)        Mengimaninya. Beriman kepada Alloh berarti harus beriman kepada Rosul.
6)        Mencintainya. Lebih mencintai Alloh dan Rosul-Nya disbanding cinta kepada yang lain bahkan kepada dirinya sendiri adalah tanda kesempurnaan iman.
7)        Mengagungkannya. Sudah semestinya beliau diagungkan karena kemuliaannya. Namun pengagungan ini tidak boleh sampai mengkultuskannya.
8)        Menolong dan membelanya.
9)        Mencintai para pecintanya.
10)   Menghidupkan sunnahnya. Baik dalam ibadah umum maupun khusus yang diajarkan beliau, hendaknya dihidupkan dan dibudayakan agar hidup kita diberkahi Alloh.
11)   Memperbanyak shalawat kepadanya. Tanda cinta dan bangga kepada Rosululloh antara lain dibuktikan dengan memperbanyak shalawat atas beliau. Bahkan ketika kita mendengar nama beliau disebut kita mestimenyahutnya dengan bacaan shalawat.
12)   Mengikuti manhajnya. Ajaran beliau adalah bagian dari sistem Islam untuk mengatur segala aspek kehidupan.
13)   Mewarisi risalahnya. Mewarisi risalahnyaadalah dengan menjaga, membela, dan memperjuangkan risalah beliau.








Daftar Pustaka




http://kaahil.wordpress.com/2011/02/04/definisi-serta-jumlah-nabi-dan-rosul-berapakah-jumlah-nabi-dan-rasul-apakah-ada-hadits-shohih-tentang-hal-itu-apakah-perbedaan-antara-nabi-dengan-rasul-siapakah-rosul-yang-pertama-diutus/
Artikel selanjutnya: Agama Islam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar